Download PTK Pendidikan Agama Islam Materi Iman pada Hari Akhir
BAB I
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya sadar
yang dilakukan seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam proses kedewasaan manusia yang
hidup dan berkembang, nampaklah kenyataan bahwa manusia selalu berubah dan
perubahan itu merupakan hasil belajar. Hal ini berarti bahwa dalam pendidikan
terjadi sebuah proses pengubahan sikap dan tingkah laku.
Proses pembelajaran di sekolah
sebagai suatu aktivitas mengajar dan belajar yang di dalamnya terdapat dua
subyek yaitu guru (pendidik) dan siswa sebagai peserta didik. Tugas dan
tanggung jawab utama dari seorang guru adalah menciptakan pembelajaran yang
efektif, efisien, kreatif, dinamis, dan menyenangkan.
Hal ini berimplikasi pada adanya
kesadaran dan keterlibatan aktif antara dua subyek pembelajaran yaitu guru
sebagai penginisiatif awal, pembimbing dan fasilitator dengan peserta didik
sebagai orang yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri
dalam pembelajaran itu sendiri. Untuk mengoptimalkan pencapaian hasil belajar
maka diperlukan sebuah interaksi edukatf dalam proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam merupakan
mata pelajaran pokok yang tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk dapat
menguasai berbagai
kajian keislaman, tetapi lebih menekankan pada pengamalan dalam
kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu guru
Pendidikan Agama Islam hendaknya dapat mengembangkan pembelajaran yang
berorientasi pada pencapaian kompetensi peserta didik secara menyeluruh yang
mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Materi iman kepada hari akhir termasuk dalam aspek
keimanan. Pada umumnya materi keimanan dipelajari siswa dengan cara
mendengarkan ceramah guru. Pada tahun pelajaran 2013/2014 dari hasil diskusi
dengan guru mata pelajaran yang mendapat tugas mengajar di kelas XII diperoleh
informasi bahwa hasil belajar siswa dengan model pembelajaran seperti itu siswa
yang terlibat aktif dalam kegiatan belajar ini hanya 40%. Selain itu hasil tes
formatif yang diberikan menunjukkan bahwa hanya 60% siswa yang tuntas dalam
belajar dengan daya serap 65.
Menghadapi kondisi seperti ini penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tindakan kelas untuk menemukan suatu cara atau
teknik pembelajaran yang didukung oleh media pembelajaran sehingga siswa dapat
terlibat secara aktif dan dapat meningkatkan hasil belajaranya.
Melalui Sharing
dan Media Audio Visual pada materi iman pada hari akhir diharapkan siswa dapat
memperoleh pengetahuan yang berkesan dan bermakna. Dengan demikian bagi siswa
akan lebih termotivasi untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam perilaku
hidup sehari-hari.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan,
maka penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul : Upaya Meningkatkan
Sharing dan Media Audio Visual pada materi Iman pada Hari Akhir
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang yang
telah dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
Bagaimana meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi Iman pada Hari Akhir melalui Sharing dan Media Audio Visual ?
C. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
khususnya pada materi Iman pada Hari Akhir.
D.
Manfaat
Penelitian
Penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat :
1.
Bagi siswa, dapat meningkatkan
hasil belajar siswa khususnya penguasaan kompetensi pada materi Iman pada hari
akhir
2.
Bagi guru, dapat meningkatkan
pengetahuan dan penguasaan keterampilan mengelola proses belajar mengajar.
3.
Bagi sekolah, hasil penelitian
ini dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan strategi pembelajaran yang kreatif
dan dinamis dalam upaya mencapai Standar Proses Pembelajaran.
/div>
KAJIAN TEORITIS
A.
Kajian
Teori
1. Hakekat
Belajar
Aktivitas hidup manusia
sehari-hari sebenarnya merupakan gejala dari belajar. Seseorang dapat melakukan
sesuatu kegiatan dengan baik melalui proses belajar. Belajar dapat dikatakan
sebagai suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh bentuk perilaku
baru yang relatif menetap.
Menurut W.S Winkel (1991:36)
bahwa belajar adalah ; „ Suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan – perubahan
dalam pengetahuan-pemahaman,keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu
bersifat relatif konstan dan berbekas”
Dengan demikian belajar merupakan
proses interaksi antara seseorang dengan lingkungan yang melibatkan aktivitas
mental/psikisnya sehingga terjadi perubahan tingkah laku baik pengetahuan,
keterampilan maupun sikap ke arah yang lebih baik. Perubahan yang dihasilkan
dari proses belajar ini diperoleh melalui pengalaman dan latihan. Sehubungan
dengan hal ini Winataputra, dkk (1992:144) menyatakan bahwa
“Belajar merupakan suatu
perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman. Untuk dapat disebut
belajar, maka perubahan itu harus relatif menetap. Tingkah laku mengalami
perubahan karena belajar
menyangkut berbagai aspek
kepribadian baik psikis maupun fisik, serta perubahan dalam pengertian
pemecahan suatu masalah atau berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan atau
sikap.”
Berdasarkan uraian diatas
diperoleh suatu pengertian bahwa belajar adalah proses yang kompleks. Dalam
proses belajar, kegiatan pengalaman dan latihan menunjukkan adanya aktivitas
belajar yang memiliki tujuan . Walaupun pada prinsipnya tujuan belajar adalah
sama yakni terbentuknya perubahan tingkah laku baik dari segi kognitif, afektif
maupun psikomotor, namun dalam pencapaian tujuan tersebut dapat diterapkan
teknik dan strategi yang berbeda-beda.
2. Hasil
Belajar
Hasil belajar merupakan
penampilan (performance) kemampuan
siswa setelah mengalami perbuatan belajar dalam proses pembelajaran. Dari
performence ini dapat dilihat tingkat keberhasilan siswa dalam belajar. Hasil
belajar yang diperoleh biasanya akan diketahui setelah guru melakukan
penilaian.
Sudjana (1989:109) mengemukakan
bahwa :“Secara umum keberhasilan dalam proses belajar mengajar dapat ditinjau
dari dua segi, yakni dari segi proses dan segi hasil belajar.”
Hal ini berarti bahwa dari segi proses,
keberhasilan proses pembelajaran nampak pada keterlibatan siswa secar aktif
dalam pembelajaran. Indikatornya antara lain dapat dilihat pada minat,
partisipasi,antusias siswa dalam belajar. Sedangkan dari segi hasil belajar
adalah hasil belajar yang diperoleh siswa sebagai akibat dari aktivitas
siswa pada proses pembelajaran. Indikatornya antara
lain ditunjukkan oleh pencapaian kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
pada diri siswa.
Untuk mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam penilaian ranah kognitif lebih tepat dilakukan pada materi yang
memuat fakta, konsep dan prinsip. Kemampuan ranah afektif dilakukan pada materi
yang bermuatan nilai (value) dan
psikomotrik penilaiannya dilakukan pada materi yang sifatnya prosedural.
Dimyati dan Mujiono (1996:109)
menyatakan bahwa “ hasil belajar adalah sebuah kegiatan belajar mengajar yang
menghendaki tercapainya tujuan pengajaran. Hasil belajar ditandai dengan skala
nilai .“
Berdasarkan uraian di atas dapat
dikatakan bahwa skala nilai sebagai hasil belajar diperoleh setelah melakukan
aktivitas belajar dalam proses pembelajaran. Hal ini berarti makin baik proses
belajar yang dilakukan oleh siswa maka makin tinggi pula hasil belajarnya.
Keberhasilan dalam proses belajar mengajar berimplikasi pada pencapai tujuan
dari pembelajaran itu sendiri.
3. Sharing
Salah satu model pembelajaran
kooperatif yang dikembangkan adalah Think-pair-share.
Tipe ini mula-mula dikembangkan oleh Frank Lyman pada tahun 1985. Cara ini
efektif untuk mengubah pola diskursus di dalam kelas. Cara ini dapat pula
memberi kesempatan bagi siswa untuk berfikir, menjawab dan saling membantu satu
sama lainnya.
Adapun langkah-langkah
pelaksanaan model kooperatif tipe Think-pair-share
adalah sebagai berikut :
Tahap pertama : Thinking (berfikir) ; guru mengajukan
pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian siswa diminta
untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa
saat.
Tahap kedua : Pairing (berpasangan). Guru meminta
siswa berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah
dipikirkannya pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan siswa
dapat berbagi jawaban.
Tahap ketiga : Sharing (berbagi pengetahuan) pada tahap
akhir guru meminta pada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa
yang telah mereka bicarakan. Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran
pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat pasangan telah
mendapat kesempatan untuk melaporkan.
Berdasarkan uraian sebelumnya
sharing yang dimaksudkan dalam penelitian ini menggunakan dasar-dasar
pembelajaran kooperatif tipe think pair share,akan tetapi dalam rincian tahapan
pembelajaran dimodifikasi sedemikian rupa sehingga lebih menekankan pada upaya
sharing antar siswa baik yang dilakukan secara berpasangan maupun antar
pasangan. Dalam pelaksanaan pembelajaran dilengkapi pula dengan penggunaan
lembar kerja.
4. Media
Audio Visual.
Azhar Arysad (2002) menyatakan
bahwa pengajaran melalui audio visual adalah produksi penggunaan materi yang
penyerapannya
melalui pandangan dan pendengaran serta tidak
seluruhnya tergantung pada pemahaman kata atau simbol-simbol serupa.
Dale dalam Azhar Arsyad (2002),
memperkirakan perolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75 %,
melalui indera dengar 13 % dan melalui indera lainnya 12 %.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa media audio visual adalah media yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan-pesan pembelajaran yang dapat melibatkan indra pandang dan indra
pendengaran dari peserta didik yang bertujuan untuk mendorong terciptanya
proses belajara pada peserta didik.
5. Iman
Kepada Hari Akhir
Hari Akhir adalah hari
berakhirnya kehidupan makhluk dan hancurnya alam semesta beserta isinya. Hari
Akhir sering disebut Yaumul Kiyamah (hari kehancuran), Yaumul Hasyr (hari
berkumpul di padang mahsyar),Yaumul Hisab (hari perhitungan amal), Yaumul Mizan
(hari penimbangan amal), Yaumul Jaza (hari pembalasan)
Beberapa peristiwa yang terjadi
terkait dengan hari kiamat adalah sebagai berikut :
1.
Manusia melalui sebuah alam yang disebut alam
barzah (alam kubur )
2.
Setelah tiupan sangkakala manusia dibangkitkan (yaumul ba‟ats)
3.
Manusia digiring ke Padang
Mahsyar (yaumul Hasyr) untuk menerima catatan amal.
4.
Amal manusia dihitung dan ditimbang
5.
Pembalasan berupa surga dan neraka
B. Kerangka Konseptual
Guru memiliki peranan penting
dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam khususnya pada penguasaan kompetensi iman pada hari akhir.
Guru menerapkan model
pembelajaran dengan melakukan sharing
dan Media Audio Visual sebagai bagian dari tindakan untuk memperbaiki dan
meningkatkan hasil belajar siswa,khususnya dalam menguasai kompetensi iman pada
hari akhir. Tindakan ini dilakukan dalam dua siklus yaitu :
Siklus pertama, guru menugaskan
siswa untuk membaca dan menelaah informasi tentang keimanan pada hari akhir.
Setelah itu siswa mengidentifikasi hal-hal penting yang harus dipahami.
Selanjutnya siswa mengerjakan tugas secara berpasangan pada lembar kerja yang
sudah disediakan. Hasil kerja tersebut dipertukarkan dengan hasil kerja
pasangan siswa lainnya untuk kemudian didiskusikan dan disempurnakan. Siswa
membuat kesepakatan dan penyimpulan dari hasil diskusi antar pasangan. Secara
acak dipilih siswa yang melaporkan hasil diskusi antar pasangan dan ditanggapi
oleh siswa lainnya. Setelah itu siswa menyaksikan penayangan video tentang
kejadian hari akhir.
Tujuan tahapan kegiatan ini
adalah untuk mendorong partisipasi dan aktivitas siswa dalam belajar agar siswa
belajar untuk bekerja sama dalam kelompok dan mampu menemukan kekurangannya
dalam belajar untuk kemudian diperbaiki secara bersama-sama dalam kelompok itu.
Selain itu, siswa dapat memperoleh makna yang lebih mendalam tentang arti
beriman kepada hari akhir.
Siklus kedua dilakukan oleh guru,
setelah melihat hasil belajar siswa dan melakukan refleksi terhadap kelemahan
yang ditemukan pada siklus I. Tahapan kegiatan yang dilakukan sebagai tindakan
perbaikan berdasarkan hasil temuan pada siklus I antara lain dengan menampilkan
video pembelajaran tentang Iman Pada Hari Akhir. Tujuan visualisasi ini adalah
agar lebih memberikan nilai positif dan kesan yang bermakna pada siswa terkait
dengan datangnya hari kiamat. . Setelah itu Siswa mengerjakan lembar kerja dan
melakukan sharing.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian dan Subyek yang Dikenai
Tindakan
Penelitian ini merupakan suatu
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN Cigantar dengan jumlah siswa
18 orang, yang terdiri dari siswa laki-laki 7 orang dan siswa perempuan 11
orang. Penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa prestasi siswa belum
optimal. Hal ini nampak pada perolehan nilai rata-rata siswa di kelas ini
relatif masih rendah.
B. Waktu
Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2016. Jadwal pelaksanaan
penelitian disajikan dalam table berikut :
Tabel 1
Berikut diatas adalah contoh PTK mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Jika ingin filenya dalam bentuk Ms. Word dapat didownload di bawah ini