KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3 COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK
Pada artikel kali ini saya akan menulis tentang Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik dengan Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan materi yang diperoleh dan membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama modul 2 dalam berbagai media dengan instruksi sebagai berikut:
- Buatlah sebuah kesimpulan dan refleksi yang disajikan dalam bentuk media informasi. Format media dapat disesuaikan dengan minat dan kreativitas Anda. Contoh media yang dapat dibuat: artikel, ilustrasi, grafik, video, rekaman audio, screencast presentasi, artikel dalam blog, dan lainnya. Selanjutnya, unggah media informasi yang telah dibuat ke Google Drive/Youtube Anda, dan jangan lupa untuk mengklik Bagikan/Shared agar bisa diakses oleh fasilitator.
- Bacalah pertanyaan-pertanyaan ini untuk membantu Anda membuat kaitan tersebut: a). Bagaimana peran Anda sebagai seorang coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi? b).Bagaimana keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran?
- Unggahlah tautan media informasi pada laman LMS.
1. Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar
Dengan indikator
- pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh
- emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar
- apa yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar
- apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar
- keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi
2. Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP
Indikator:
Indikator:
- memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh
- mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan (insight) baru
- menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah)
- memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi
Indikator:
- pengalaman masa lalu
- penerapan di masa mendatang
- konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari
- informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP
1. Bagaimana peran Anda sebagai seorang coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi?
Peran sebagai coach di sekolah
Setelah mempelajari Modul 2.3 ini saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa di mana saya berlatih dan mempraktekkan coaching bersama rekan CGP lainnya yang mana belum pernah saya lakukan dan praktekkan dalam proses coaching dengan alur TIRTA.
Pada saat pertama kali latihan praktek coaching karena masih baru mengenal perasaan saya masih bingung dan ragu apakah praktek coaching ini dapa saya laksanakan. Namun seiring dengan latihan bersama CGP lain dan melaksanakan dengan alur TIRTA saya menjadi lebih bersemangat lagi untuk belajar dan latihan praktek coaching ini.
Namun pelaksanaan coaching di sekolah ini harus sering berlatih dan mempraktekkan langsung baik kepada murid maupun kepada rekan guru disekolah.
Kaitannya coaching dengan peran saya disekolah tentunya tak terlepas dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran peran guru adalah menuntun segala kodrat yang dimiliki anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagia masyarakat (Ki Hajar Dewantara).
Salah satu cara dalam menuntun murid adalah dengan proses coaching di mana guru berperan sebagai coach dan murid sebagai coachee dengan tujuan menuntun murid untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan kekuatan kodrat dan potensi yang ada dalam diri murid.
Peran guru sebagai coach dalam menuntun murid ketika proses pembelajaran diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dengan kehadiran penuh, mendengarkan aktif dan memberi pertanyaan yang dapat menstimulus pengetahuan siswa terhadap materi yang dipelajari.
Keterkaitan Coaching dalam proses kegiatan pembelajaran serta proses pembelajaran yang berdiferensiasi dengan pemetaan kebutuhan murid sesuai dengan tingkat pemahaman dan kekuatan kodrat yang ada pada dirinya dengan melaksanakan diagnostik kognitif terlebih dahulu agar dapat mengetahui langkah awal dalam mempersiapkan strategi pembelajaran baik proses, konten maupun produk yang akan dihasilkan.
Pelaksanaan coaching menuntun murid dalam kegiatan pembelajaran berdiferensiasi dengan kompetensi sosial emosional yang dimiliki guru diharapkan pembelajaran yang berpusat kepada siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran pada murid sesuai dengan kekuatan kodrat dan karakteristik murid yang berbeda.
2. Bagaimana keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran?
Keterkaitan keterampilan coaching dalam pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran melalui praktik coaching, dengan penerapan paradigma coaching, prinsip coaching, kompetensi inti coching melalui alur TIRTA dan mendengarkan dengan RASA sebagai faktor pendukung terhadap pengembangan kompetensi pemimpin pembelajaran sebagai salahsatu kompetensi yang harus dimiliki oleh Calon Guru Penggerak.
Rupanya tulisan koneksi antar materi Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik dicukupkan sampai di sini semoga tulisan ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya agar lebih memperdalam lagi materi yang telah saya pelajari dan umunya bagi pembaca blog ini.
Akhir kata terimakasih telah berkunjung ke blog ini. Salam dan Bahagia