Kekalahan Tentara Mongol di Tanah Jawa
Mongol hari
ini mungkin sangat biasa soal militer. Tapi, kalau kita kembali ke beberapa
abad ke belakang, mereka ini benar-benar juara. Kekuatan militer Mongol adalah
nomor satu di dunia. Buktinya adalah daerah invasi mereka yang sangat luas
bahkan mencapai separuh bumi, membentang dari Tiongkok sampai sebagian Eropa.
Berkat kekuatan militer mereka yang luar biasa, Mongol hampir nggak pernah
sekalipun gagal menginvasi.
Lalu, kenapa
mereka bisa kalah padahal hanya melawan Jawa yang nggak ada apa-apanya?
Alasannya sendiri tak lain karena kemampuan para tentara Jawa yang hebat, serta
intrik cerdas seorang Raden Wijaya. Lalu, seperti apa kisah memalukan para
tentara Mongol yang hebat ini? Simak ulasannya berikut.
Utusan Mongol Dipotong Telinga oleh Singasari
Perseteruan
Mongol dan Jawa nggak terjadi begitu saja melainkan ada trigger alias
pemicunya. Hal ini sebenarnya diawali dari sikap sok gagahnya Mongol yang
mengirim utusan ke Jawa, tepatnya kerajaan Singasari kala itu. Si utusan Mongol
ini menyampaikan pesan Kubilai Khan tentang Jawa yang harus tunduk kepadanya
dan juga memberi upeti sebagai tanda menyerahkan diri.
Raja Mongol Kubilai Khan Marah Besar
Selang beberapa waktu datanglah si utusan tadi dengan kondisi miris seperti itu ke hadapan Kubilai. Setelah mendengar kronologinya, marahlah si penguasa Mongol ini sampai ke ubun-ubunnya. Nggak pakai lama, kemudian Kubilai menyuruh tiga jenderal terbaiknya untuk datang ke Jawa dengan tujuan menguasai serta menggantung Kertanegara.
Singkat cerita, tiga jenderal dan 30 ribu prajurit yang diangkut seribu kapal ini tiba di Jawa. Tanpa banyak babibu, kemudian mereka langsung bergerak menuju jantung Singasari dan memburu yang namanya Kertanegara.
Ketika sampai di Singasari prajurit Mongol tidak mendapati Kertanegara.
Yang ada justru Jayakatwang, raja pengganti Kertanegara. Tapi, bagi
mereka pun sama saja. Akhirnya terjadilah pertempuran hebat antara
Mongol dan Singasari. Peperangan ini berhasil dimenangkan pihak Mongol.
Sebenarnya Mongol bisa menang lantaran mereka mendapatkan bantuan dari
Raden Wijaya. Raden Wijaya memberikan bantuan berupa petunjuk arah serta
strategi-strategi khusus, sehingga Mongol berhasil mengalahkan
Jayakatwang. Perlu diketahui, alasan kenapa Raden Wijaya membantu Mongol
tak lain karena Jayakatwang telah membunuh Kertanegara yang notabene
adalah junjungannya.
Setelah menang melawan Jayakatwang, Raden Wijaya pamit kepada para
jenderal Mongol yang ketika itu sedang berpesta pora. Raden Wijaya
mengatakan ingin kembali untuk mempersiapkan upeti dan gadis-gadis
cantik sebagai simbol penyerahan diri dan kaumnya. Mongol percaya saja
dengan ini, namun Raden Wijaya harus didampingi 200 pasukan bar-bar itu.
Raden Wijaya begitu bergegas kembali ke barak-barak Mongol beserta ribuan tentaranya. Kemudian setelah sampai, tanpa ampun ia menyerang Mongol yang tak siap itu karena sedang berpesta besar. Begitu mendadak serangan yang diterima, Mongol pun tak siap. Akhirnya terbantailah sekitar tiga ribu tentara bar-bar ini.
Mongol tak punya pilihan selain mundur, apalagi Raden Wijaya begitu trengginas dalam memburu mereka. Dengan susah payah akhirnya pasukan Mongol beserta jenderal-jenderalnya berhasil menaiki kapal mereka dan berlayar menjauhi Jawa. Dengan perasaan malu dan marah pasukan Mongol ini meratapi kekalahan terbesar mereka sepanjang sejarah.
Dari sini kemudian Raden Wijaya perlahan membangun desa Majapahitnya menjadi sebuah kerajaan besar. Sedangkan para jenderal-jenderal Mongol tadi dihukum berat oleh Kubilai Khan. Sejak kekalahan ini hampir tak sekali pun Mongol mencoba untuk membalas. Entah, mungkin kekalahan ini membuat mereka takut.