Model 4 F Jurnal Refleksi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional
Pada jurnal modul 2.2 ini saya memakai model 4 F yaitu Facts : peristiwa apa yang terjadi? Perasaan (Feelings): apa yang muncul saat proses pembelajaran. Pembelajaran (Findings): apa saja yang didapatkan. Perubahan : Future
Jurnal Refleksi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional melalui 4 F
Peristiwa (Facts): peristiwa apa saja yang terjadi?
Pada pembelajaran modul 2.2 (pembelajaran sosial dan emosional) kita
belajar seperti biasanya melalui alur MERDEKA yang dimulai dari mulai dari
diri.
Mulai dari alur pertama alur mulai
dari diri menjawab beberapa pertanyaan di LMS sebagai refleksi individu selama
menjadi seorang pendidik tentunya telah mdnapatkan banyak pengalaman yang
mengarah pada pembelajaran sosial dan emosional. Selama menjadi pendidik, saya
tentu pernah mengalami sebuah peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah
kesulitan, kekecewaaan, kemunduran, atau kemalangan, yang akhirnya membantu
saya bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Eksplorasi konsep, pada alur
eksplorasi konsep calon guru penggerak belajar secara mandiri melalui
materi-materi yang disajikan dalam forum LMS, dalam hal ini kita diminta untuk
menganalisis lima contoh kasus yang disediakan kemudian saling menuliskan
komentar pada forum diskusi secara daring.
Ruang kolaborasi yang dibagi menjadi
dua sesi, pada ruang kolaborasi ini kita dibersamai oleh fasilitator Bapak Rahmatillah
Syam. Ruang kolaborasi sesi pertama kita membentuk kelompok untuk berdiskusi bagaimana
penerapan implementasi pembelajaran sosial emosional disekolah. Dilanjutkan
dengan ruang kolaborasi sesi kedua yaitu kami calon guru penggerak melakukan
presentasi hasil diskusi kelompok.
Demonstrasi kontekstual yaitu calon
guru penggerak diminta untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sosial
dan emosional, saya membuat RPP pembelajaran sosial dan emosional yang
terintegrasi dalam kurikulum akademik hal ini karena tanpa disadari sebetulnya
sebagai pendidik sudah menerapkan pembelajaran sosial dan emosional dalam
pembelajaran hanya belum terarah dengan pembelajaran sosial dan emosional yang
didapatkan dalam pendidikan guru penggerak ini diharapkan penerapan
pembelajaran sosial dan emosional yang diberikan kepada murid lebih terarah
lagi dan tepat sasaran agar keterampilan kompetensi sosial dan emosional murid
dapat meningkat.
Eloborasi pemahaman bersama
instruktur yaitu Bapak Suhud Rois, pada alur ini melalui Google Meet pertemuan
secara daring calon guru penggerak mendapat penguatan tentang materi
pembelajaran sosial dan emosional.
Koneksi antar materi pada alur ini
kita mengaitkan materi pembelajaran sosial dan emosional dengan materi yang
telah didapatkan pada modul sebelumnya.
Aksi nyata. Pada aksi nyata ini calon guru penggerak tidak diminta mengunggah tugas pada LMS kemudian pada pendampingan individu kita serahkan haslnya kepada pengajar praktik pada pendampingan individu keempat.
Perasaan (Feelings): apa yang muncul saat proses pembelajaran
Perasaan saya setelah mempelajari KSE ini adalaah tentunya merasa senang
dan bersyukur sekali, karena telah mendapatkan pengalaman baru melalui modul
ini. Pada modul 2.2 ini pembelajaran sosial dan emosional sebelum mempelajari
modul ini saya berpikir bahwa pembelajaran sosial dan emosional ini akan tumbuh
pada murid seiring dengan perkembanganya. Saya menerapkan pembelajaran sosial
dan emosional sebelum mempelajari modul ini yaitu dengan memberikan motivasi
kepada mereka, mendengarkan dan memberikan solusi atas permasalahan yang mereka
hadapi, dengan berempati kepada murid-murid saya. Ternyata setelah mempelajari
KSE ini yang saya terapkan selama ini ternyata belum sepenuhnya tepat. Saya
merasa masih banyak kekurangan pada diri saya dalam menerapkan pembelajaran
sosial dan emosional. Saya berharap setelah mempelajari moddul ini saya dapat
menerapkan pembelajaran sosial emosional ini baik secara eksplisit maupun
secara terintegrasi dalam kurikulum.. Hal yang saya tidak sadari juga
sebetulnya ada juga yang sudah diterapkan dalam pembelajaran yang terintegrasi
dalam kurikulum pembelajaran yaitu seperti keterampilan berelasi dan
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dalam pembelajaran secara berkelompok.
Setelah mempelajari modul 2.2 ini saya semakin memahami bahwa keterampilan
sosial dan emosional muridpun perlu dilatih agar mereka siap dalam
kehidupan ke depannya. Baik itu dalam kesadaran diri, manajemen diri,
kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab.
Pembelajaran sosial dan emosional ini adalah pembelajaran yang dilakukan
secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Sehingga semua warga sekolah
bersama-sama menerapkannya agar semakin terasah
dalam keterampilan sosial emosionalnya.
Pembelajaran (Findings): apa saja yang didapatkan
Pembelajaran yang didapatkan dalam modul ini banyak sekali diantaranya
- Pembelajaran
sosial dan emosional ini adalah pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini
memungkinkan murid, pendidik, dan tenaga kependidikan di sekolah
memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif
mengenai aspek sosial dan emosionalnya agar dapat memahami, menghayati,
dan mengelola emosi (kesadaran diri), menetapkan dan mencapai tujuan
positif (pengelolaan diri), merasakan dan menunjukan empati kepada
orang lain (kesadaran sosial), membangun dan mempertahankan hubungan yang
positif (keterampilan berelasi), dan membuat keputusan yang bertanggung
jawab hal ini berkaitan dengan pengambilan keputusan yang bertanggung
jawab.
- Lima
kompetensi dalam pemebalajaran sosial dan emosional diantaranya kesadaran
sosial yaitu kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai
diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri sendiri dalam
berbgai situasi dan konteks kehidupan, manajemen diri yaitu kemampuan
untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam
berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi, kesadaran sosial
yaitu kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan
orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda,
keterampilan berelasi yaitu membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan
yang sehat dan suportif, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
yaitu kemampuan mengambil pilihan-pilihan yang membangun berdasarkan
kepedulian, dan perilaku untuk mencapai kesejahteraan psikologis atau well
being.
- Lima
kompetensi sosial dan emosional ini berhubungan erat dengan enam dimensi
profil pelajar Pancasila, yang merupakan nilai kebajikan yang menjadi
tujuan dari kurikulum Pendidikan.
- Lima
kompetensi sosial dan emosional ini diharapkan dapat menghasilkan
murid-murid yang berkarakter, disiplin, santun, jujur, peduli, responsive,
proaktif, mendorong anak untuk memiliki rasa ingin tahu tentang ilmu
pengetahuan, sosial budaya, dan humaniora semuanya selaras dengan standar
kompetensi lulusan dan standar isi dalanm satandar nasional Pendidikan.
- Dasar
penguatan dari 5 KSE adalah mindfulness (kesadaran penuh), kesadaran penuh
ini di mana kita mengarahkan sepenuhnya perhatian terhadap kegiatan yang
dilakukan.
- Salah
satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kesadaran penuh adalah Teknik
STOP, yaitu berhenti sejenak, ambil nafas dalam, amati sensati pada tubuh,
perasaan, pikiran, dan lingkungan, dan selessai kemudian lanjutkan kembali
aktivitas yang akan dilakukan.
- Kompetensi
5 KSE berdasarkan kesadaran penuh akan menciptakan kesejahteraan
psikologis atau yang disebut dengan well-being.
- Implementasi
pembelajaran sosial dan emosional dapat dilakukan dengan pembelajaran
secara eksplisit dan terintegrasi dalam kurikulum ademik
- Pembelajaran
sosial dan emosional dapat dilaksanakan dengan baik jika dilaksanakan
secara kolaboratif yaitu di dalam kelas, sekolah, dan juga dalam keluarga
serta komunitas.
- Pembelajaran
sosial dan emosional pada pendidik dan tenaga kependidikan dapat diperkuat
dengan menjadi teladan, belajar, dam berkolaborasi.
Perubahan (Future):
Setelah pembelajaran pada modul ini penerapan dan perubahan yang ingin saya
lakukan adalah
1. Menerapkan pembelajaran sosial dan emosional dalam pembelajaran baik secara
eksplisit maupun terintegrasi dalam kurikulum akademik maupun iklim dan budaya
sekolah.
2. Menginformasikan kepada warga sekolah tentang pembelajaran sosial dan
emosional serta berkolaborasi kepada orang tua agar pembelajaran sosial dan
emosional ini dapat terlaksana dengan optimal.
3. Setelah mempelajari modul ini saya berharap dapat menerapkan pembelajaran
sosial dan emosional sehingga terjadi perubahan positif pada kompetensi sosial
emosional pada diri saya.