Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Format Penilaian Otentik pada Kurikulum 2013 ( Penilaian Observasi, Penilaian Diri, Penilaian Keterampilan dll.)

Pemerintah telah memberlakukan kurikulum
baru yang disebut dengan Kurikulum 2013. Kurikulum, proses pembelajaran, dan
penilaian proses dan hasil belajar merupakan komponen penting dalam kegiatan
pembelajaran disamping komponen-komponen yang lain. Komponen tersebut
saling terkait antara satu dengan yang lain. Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Proses pembelajaran merupakan upaya
untuk mencapai Kompetensi Dasar yang dirumuskan dalam kurikulum. Sementara
itu, kegiatan penilaian dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian
Kompetensi Dasar.

Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk
pengambilan keputusan, dan perbaikan proses pembelajaran yang telah
dilakukan. Oleh sebab itu kurikulum yang baik dan proses pembelajaran yang
benar perlu di dukung oleh sistem penilaian yang baik, terencana dan
berkesinambungan.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi
yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Dengan diberlakukannya kurikulum 2013 yang menekankan pada
pembelajaran berbasis aktivitas, maka penilainnya lebih menekankan pada
penilaian proses baik pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dengan
demikian diperlukan suatu pedoman penilaian yang memberikan fokus perhatian
pada hal-hal sebagai berikut.

1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasarpada KI-3 dan KI-4.

2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan
untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.


3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk
mengetahui kesulitan peserta didik.


4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik
yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program
pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.


5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar peserta didik
yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus
diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk
berupa hasil melakukan observasi lapangan.

(Sumber : Panduan Teknis Penilaian Kurikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikdas Tahun 2013) 


Berikut kami lampirkan format penilaian Otentik K-13 yang telah kami rangkum sebagai berikut:

1. Contoh Penilaian  Observasi
2. Contoh Penilaian diri
3. Contoh Penilaian Keterampilan
4. Contoh Penilaian Pengetahuan
5. Contoh Penilaian Produk
6. Contoh Penilaian Proyek baru
7. Contoh Penilaian Sikap Spiritual
8. Contoh Penilain Antar Peserta Didik
9. Contoh Penugasan
10. Contoh Portopolio

Ruslan
Ruslan Seseorang yang suka menulis dikala senggang, hobi makan bakso dan suka ngajak jalan-jalan istri